Selasa, 03 Februari 2015

Tokoh Karawitan Sunda

  1. Mang Koko
Koko Koswara, biasa dipanggil Mang Koko, (lahir di Indihiang, Tasikmalaya, 10 April 1917 – meninggal di Bandung, 4 Oktober 1985 pada umur 68 tahun) adalah seorang seniman Sunda. Ayahnya Ibrahim alias Sumarta, masih keturunan Sultan Banten (Sultan Hasanuddin). Ia mengikuti pendidikan sejak HIS (1932), MULO Pasundan (1935).

Bekerja sejak tahun 1937 berturut-turut di: Bale Pamulang Pasundan, Paguyuban Pasundan, De Javasche Bank; Surat Kabar Harian Cahaya, Harian Suara Merdeka, Jawatan Penerangan Provinsi Jawa Barat, guru yang kemudian menjadi Direktur Konservatori Karawitan Bandung (1961-1973); Dosen Luar Biasa di Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Bandung (sekarang Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung), sampai ia wafat.
    2. Hendarso / Darso
Hendarso atau lebih dikenal dengan Kang Darso (lahir di Bandung, Jawa Barat, 12 Agustus 1945 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 12 September 2011 pada umur 66 tahun)adalah penyanyi pop Sunda Indonesia. Ia mempunyai seorang istri pertama bernama Epong (almarhum), setelah istrinya meninggal  kemudian menikah dengan Lina Marlina. Darso memulai karir sebagai pemain bas pada grup musik Nada Karya dan Nada Kencana. Sempat bergabung dengan band milik Pusat Persenjataan Kavaleri Bandung. Ia berhenti terkena imbas peritiwa G 30 S/PKI.
Pada tahun 1968 beliau memulai lagi karirnya lagi bersama sang kakak Uko Hendarso menggarap musik dengan instrumen utama yaitu "calung" salah satu lagu yang diminati waktu itu "kiamat‘.
Atas arahan S. Hidayat Darso diajak untuk tampil pada RRI bersama grup Baskara Saba Desa. Di bawah Asmara Record memulai rekaman di atas pita kaset. beberapa lagu yang terkenal yaitu "kembang tanjung", "cangkurileung", dan "panineungan".
 Pada tahun 90-an nama Darso semakin populer setelah TVRI sering menampilkannya. Darso juga mulai menggunakan jenis instrumen lain seperti terompet dan organ jenis musik yang dirambah selain pop sunda juga dangdut. Lagu-lagu yang terkenal pada masa itu hingga kini yaitu "randa geulis", "maribaya", "dina amparan sajadah", "kabogoh jauh".
Pada tahun 2005 ia mendapat penghargaan dari Gubernur Jabar Danny Setiawan berupa Anugrah Musik Jabar 2005 dan pada tahun 2009 ia mendapat juga penghargaan dari Walikota Bandung Dada Rosada berupa Anugrah Budaya Kota Bandung 2009.
Ia meninggal dunia pada Senin, 12 September 2011. Darso diduga meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Daerah Soreang, Jawa Barat, siang tadi. Penyebab kematiannya belum diketahui.
    3. Nining Meida
Nining Meida adalah penyanyi pop-Sunda Indonesia tahun 1980-an.Nining Meida banyak menyanyikan lagu-lagu ciptaan Nano S, seperti lagu Potret Manehna, Kalangkang, Anjeun, Tibelat, dan Rangrang
Panyawangan. Selain menyanyi, Nining juga membuka usaha berjualan parsel dengan cara menawarkan pada relasinya.
Sumber : http://bellaahmanda.blogspot.com/2013/12/seni-karawitan-sunda_4196.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RAIKU BEAUTY